Rabu, 04 Desember 2013

ikhlas dan tanpa pamrih

"ikhlas adan tanpa pamrih" lagi-lagi melihat analogi yang didapatkan dari mangrove yang begitu baik terhadap lingkungan pantai. jika diibaratkan seorang prajurit, mereka adalah prajurit yang berperang di garda terdepan, jika diibaratkan dengan manusia pada umumnya, mereka rela hidup dan beradaptasi dengan lingkungan ekstrim demi untuk melindungi lingkungan biotik dan abiotik di belakangnya dari udara jahat yang ikeluarkan oleh laut..
sungguh mulia kan yang di miliki oleh mangrove, salah satu yang membuat kita paham tentang lingkaran proses dan kehidupan yang berputar dengan fungsi dan peran dari masing-masing komponennya.

melihat apa yang dimiliki mangrove saja sudah kalah dan apa yang mungkin membuat kita terlalu sombong dengan diri kita sendiri, dengan hasil yang didapatkan tidaklah terlepas dari orang lain, kesuksesan, rejeki, dll menurutku pasti ada peran orang lain,,*sikap..loh malah bicara soal kehidupan..

nah kembali lagi ke mangrove,,disini mereka beradaptasi dengan salinitas yang tinggi, kandungan oksigen dalam air yang rendah, substrat yang tidak stabil, hal tersebut mampu di sesuaikan oleh mangrove dengan adaptasi secara fisiologis dan morfologisnya, seperti adanya akar nafas (pneumatophore) untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang minim terhadap oksigen, adanya bentuk-bentuk akar yang tunjang, papan, pensil, hal tersebut digunakan untuk beradaptasi terhadap lingkungan susbtrat yang labil...

dan kesimpulan dari tulisan ini adalah manusia tidak hanya belajar dari dunia manusia,,bahkan mangrove pun bisa memberikan pembelajaran tentang seni keilkasan dan kehidupan...