Rabu, 04 Desember 2013

ikhlas dan tanpa pamrih

"ikhlas adan tanpa pamrih" lagi-lagi melihat analogi yang didapatkan dari mangrove yang begitu baik terhadap lingkungan pantai. jika diibaratkan seorang prajurit, mereka adalah prajurit yang berperang di garda terdepan, jika diibaratkan dengan manusia pada umumnya, mereka rela hidup dan beradaptasi dengan lingkungan ekstrim demi untuk melindungi lingkungan biotik dan abiotik di belakangnya dari udara jahat yang ikeluarkan oleh laut..
sungguh mulia kan yang di miliki oleh mangrove, salah satu yang membuat kita paham tentang lingkaran proses dan kehidupan yang berputar dengan fungsi dan peran dari masing-masing komponennya.

melihat apa yang dimiliki mangrove saja sudah kalah dan apa yang mungkin membuat kita terlalu sombong dengan diri kita sendiri, dengan hasil yang didapatkan tidaklah terlepas dari orang lain, kesuksesan, rejeki, dll menurutku pasti ada peran orang lain,,*sikap..loh malah bicara soal kehidupan..

nah kembali lagi ke mangrove,,disini mereka beradaptasi dengan salinitas yang tinggi, kandungan oksigen dalam air yang rendah, substrat yang tidak stabil, hal tersebut mampu di sesuaikan oleh mangrove dengan adaptasi secara fisiologis dan morfologisnya, seperti adanya akar nafas (pneumatophore) untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang minim terhadap oksigen, adanya bentuk-bentuk akar yang tunjang, papan, pensil, hal tersebut digunakan untuk beradaptasi terhadap lingkungan susbtrat yang labil...

dan kesimpulan dari tulisan ini adalah manusia tidak hanya belajar dari dunia manusia,,bahkan mangrove pun bisa memberikan pembelajaran tentang seni keilkasan dan kehidupan...

Jumat, 29 November 2013

fana

Dihadapan makna, apalah arti bentuk!
Sangat tak sepadan
Makana langit teteap tersembunyi
di tempat persemayamanna...

Ketahuilah, bahwa segalabentuk luar akan sirna,
tapi Dunia akan tetap makna
akan menetap selamannya

Sampai kapan engkau akan terpikat oleh bentuk bejana?
Tinggalkan ia: pegi,airlah yang harus engkau cari

Hanya melihat bentuk,
maka takaakan engkau temukan.
jika engkau seorang yang bijak,
ambillak mutiara dari dalam kerang.


(Rumi)

Kamis, 28 November 2013

cara mengidentifikasi mangrove

oke,,sekarang  menuju pada cara mengidentifikasi jenis dari mangrove. menururt Tomlinson (1986), mangrove memiliki 16-24 familia terdiri dari 54-75 spesies. sedangkan menurut Field (1995), spesies mangrove sejati sekurang-kurangnya terdiri dari 17 familia, meliputi sekitar 80 spesies. nahhh...kan pusing itu ini ada sebagian buku tentang mangrove bagi temen-temen semua yang ingin belajar tentang mangrove
https://app.box.com/s/mzqi9fu5l5ram2t6x22u
https://app.box.com/s/o51iqfqf5iobf0a0cqfu
dan ini yang lebih oke lagi produk dari FAO dan Wetland
https://app.box.com/s/gepxbm8q8mgwm9x4bhmx
https://app.box.com/s/ra7ux65pjwvc9px6c6d4
https://app.box.com/s/4lxlbh2ipzx378ni1uwj
https://app.box.com/s/esjrid9tjtkbap0spuvf
https://app.box.com/s/9lclvwxw8p6qyia8bhlx
https://app.box.com/s/ly10jc5qlv96e6ffgzdj
https://app.box.com/s/9zh83wzdsngvfr5tjbzb
https://app.box.com/s/1eaq2tlkhv9zn59yov40
https://app.box.com/s/t1trsg22wymbbvsyu0po
https://app.box.com/s/pc94cppsx0ccjelbtntf
https://app.box.com/s/1vatz7gzpvww5409f31t
silahkan dilihat dan nikmati buku-buku di atas,,

Keunikan Adaptasi Ekosistem Mangrove

Mangrove merupakan tumbuhan yang unik untuk dibahas dari segi adaptasi dan cara hidupnnya, mulai dari adaptasi terhadap lingkungan yang minim terhadap oksigen, adaptasi terhadap substrat yang labil serta adaptasi terhadap air yang memiliki salinitas. Mangrove merupaan ekosistem yang kompak dan saing melindungi, pasalnya mangrove akan terganggu populasinya jika populasi mangrove yang berada di zona depan rusak. Hal seperti ini dikarenakan kerusakan pada zona depan menyebapkan perubahan karakter lingkungan sekitar, terutama pada salinitas air yang digunakan mangrove. Mangrove memiliki kisaran salinitas tersendri. Seperti adakalanya daya tahan hidup ikan, mangrove memiliki tingkatan maksimum terhadap salinitas, jika terlalu tinggi kadar salinitasnya maka mangrove akan mati.
Sedangkan jika di bahas sedikit tentang mangrove merupakan tumbuhan tropis dan sub tropis yang mampu beradaptasi dengan lingkungan saline. Asal kata mangrove sendiri masih menjadi misteri, dari beberapa sumber menyebutkan mangrove berasal dari bahasa portugis mangue dan bahasa inggris grove.  Sedangkan kumpulan dari tumbuhan tropis dan sub tropis yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan saline dan saling berinteraksi dengan lingkungannya sering disebut dengan ekosistem mangrove. Mangrove sering dijumpai di daerah pantai yang terlindung dari hempasan ombak yang kuat dan daerah yang landai. Mangrove sering dijumapai dan tumbuh subur pada daerah yang memiliki delta sungai yang airnnya bannyak mengandung lumpur. Pada kondisi yang seperti ini akan bannyak dijumpai mangrove jenis Rhizophora dan  Avicennia.
            Sampai sekarang mangrove selalu di juluki dengan ekosistem yang tidak pernah sama secara universal jika dilihat dari zonasi yang ada. Karena selalu ada jenis mangrove yang dapat hidup di lokasi dimana secara umumnnya dia tidak di temukan dan berikut adalah keunikan adaptasi dari ekosistem mangrove, mulai dari segi zonasi, serta adaptasi terhadap lingkungannya.  Secara umum mintakat mangrove sendiri di bagi menjadi 4 zonasi yaitu:
1.      Zona Terbuka

Zona ini merupakan mangrove yang berbatasan langsung dengan laut atau pantai. Pada zona ini mangrove yang mendominasi adalah jenis Rhizophora, Sonneratia dan jenis Avicennia. Zona ini merupakan zona yang benar- benar terkena pengaruh air laut. Mangrove pada zona ini memiliki adaptasi khusus dengan penyesuaian terhadap lingkungan air yang saline. Pada jenis Rhizophora akan beradaptasi terhadap lingkungan saline dengan cara membuat lapisan penyaring pada akarnya serta membuat jenis akar yang tunjang untuk mempertahankan tubuhnya dari pengaruh ombak secara langsung. Sedangkan pada Soneratia dan Avicennia membuat akar yang menjalar dari sekitar dia tumbuh dengan mengeluarkan akar napasnya untuk beradaptasi dengan oksigen yang minim.
                                                          Gambar Rhizophora stylosa
                                                          Gambar Avicennia marina
Zona tengah
Zona ini berada tepat di belakang dari zona terbuka yang pengaruh dari lingkungan saline itu sendiri tidak mengenai secara langsung. Pada zona ini didominasi dengan jenis mangrove Bruguiera, Xylocarpus, dan jenis Excoecaria agallocha. Jenis mangrove ini memiliki bentuk akar yang sudah mulai sama dengan tumbuhan darat lainnya, hanya jenis Bruguiera yang memiliki akar lutut karena sering terdapat hidup di daerah yang berlumpur.
                                                        Gambar Bruguiera gymnoriza
                                                        Gambar Xylocarpus granatum
                                                      Gambar Excoecaria agallocha
Zona payau
Mangrove berada disepanjang sungai berair payau hingga hampir tawar. Di zona ini biasanya didominasi oleh komunitas Nypa atau Sonneratia. Pada zona ini juga sering di jumpai jenis Achrostichum dan juga Acanthus yang berfungsi sebagai antiseptik serta penawar gigitan ular beracun.
                                                       Gambar Nypa fruticans
                                                      Gambar Sonneratia alba
Zona daratan
Zona ini terdapat mangrove yang hidup di perairan payau atau hampir tawar. Ficus microcarpus (F. retusa), Intsia bijuga, N. fruticans, Lumnitzera racemosa, Pandanus sp. dan Xylocarpus moluccensis (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1993). Zona ini yang sering di sebut zona daratan memiliki keanekaragama yang lebih tinggi dibandingkan dengan zona yang lainnya. Tanaman daratan yang sering di sebut dengan mangrove ikutan sering terdapat pada zona atau mintakat ini seperti dengan jenis Terminalia katappa, Carberra manghas serta Pandanus.
                                                            Gambar Carberra manghas
                                                            Gambar Pandanus sp
                                                            Gambar Terminalia kattapa
Zonasi tersebut sangat berperan terhadap kelangsungan hidup ekosistem mangrove, pengeruh salinitas yang terhadang oleh onasi bagian depan sangat berperan dalam adatasi terhadap mangrove yang berada di zona belakangnyaEkosistem mangrove merupakan ekosistem yang khas serta unik untuk di pelajari. Ekosistem ini memiliki adaptasi secara khusus untuk mampu hidup pada lingkungan yang memiliki kadar garam, kandungan oksigen pada lingkungan yang sedikit serta pada kondisi lumpur atau substrat dasar yang labil. Karena sifat lingkungan yang keras dan khas, mangrove serta berbagai jenis hewan yang hidup di lingkungan mangrove diwajibkan untuk melakukan adaptasi, baik secara morfologi serta secara fisiologi organisme tersebut. Ada berbagai jenis akar yang terdapat pada mangrove, antara satu dengan yang lain memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan karakter lingkungannya.
Akar yang horizontal menyebar kedalam tanah dan kemudian mencuat keluar ke atas tanah yang terdapat pada jenis Sonneratia dan Avicennia di sebut dengan akar pensil. Akar yang mencuat ke atas tanah dan kembali masuk kedalam tanah lagi di sebut dengan akar lutut (knee root) yang terdapat pada jenis Bruguiera. Ada juga akar yang keluar dari batang pohon yang menancap kuat ke adalam tanah yang di sertai dengan bintil-bintil kecil (pneumatophore) pada akarnya seperti yang terdapat pada pohon bakau. Serta jenis mangrove payau dan daratan yang memiliki janis akar papan untuk menopang tubuhnya hidup di daerah daratan yang memiliki tanah sudah cukup stabil.


Ekosistem mangrove hidup pada daerah yang fluktuatif, pasang surut yang menggenangi mangrove setiap hari dengan membawa lumpur serta sedimen. Sedimen yang terbentuk dengan adanya pengaruh pasang surut menyebapkan tanah tersusun secara alami dengan tingkat kepadatan yang rendah. Kondisi tanah yang fluktuatif serta kandungan oksigen yang rendah ini menyebapkan adaptasi yang khusus serta unik untuk di pelajari. Adaptasi terhadap lingkungan yang unik dan khas ini terdiri dari tiga adaptasi terhadap proses fisika dan kimia yang ekstrim.
1.      Adaptasi terhadap salinitas
Adaptasi lingkungan yang bersalinitas ini merupakan cari khas dari lingkungan mangrove. Kadar garam yang tinggi mengharuskan mangrove untuk melakukan adaptasi secara fisiologis. Dalam adaptasi mangrove terhadap salinitas ini terbagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok pertama yaitu mangrove yang melakukan adaptasinya dengan membentuk lapisan enyaring garam yang terdapat pada jaringan akar, seperti jenis Rhizophora. Sedangakan yang kedua dengan melakukan penyimpanan kadar garam pada daun mangrove, seperti yang dilakukan oleh jenis Lumnitzera serta jenis Sonneratia. Dan yang terakhir yaitu dengan mengeluarkan kadar garam secara langsung melalui daun maupun melalui kulit batang yang dikelupaskan.
2.      Adaptasi terhadap terhadap kadar oksigen yang rendah
Untuk mengatasi kadar oksigen yang rendah ini mangrove melakukan adaptasi fisiologis dengan membentuk benjolan-benjolan kecil pada akar (Pneumatophore). Akar nafas ini berfungsi untuk mengambil udara di atas permukaan air. Akar nafas ini dimiliki oleh mangrove jenis Rhizophora, avicennia, sonneratia serta Xylocarpus.
3.      Adaptasi terhadap tanah yang labil
Tanah yang labil yang terdapat pada ekosistem mangrove ini terjadi karena kondisi pasang surut yang terjadi setiap hari, tersusun secara terus menerus menumpuk membentuk sedimen yang memiliki kepadatan tanah yang rendah. Adaptasi ini dilakukan dengan membentuk model perakaran yang khas dan unik, seperti akar tunggang, akar pensil, akar lutut serta akar papan. Dari semua akar yang dimiliki dari jenis-jenis magrove tersebut memiliki peruntukan yang berbeda, tergantung dengan lingkungan yang di tempati oleh mangrove tersebut. 

Bidadari hutan mangrove



Tidak hanya manusia yang memiliki julukan bidadari, hutan mangrove pun memiliki bidadari. Pohon yang kuat dan kokoh ini memiliki kecantikan dan keelokan fisiknya ketika berbunga. Mangrove jenis ini terdiri dari dua jenis, yaitu Lumnitzera littorea dan Lumnitzera racemosa. Pohon yang masih satu genus ini memiliki kesamaan yaitu kecantikan bunga yang dihasilkan, bedanya lumnitzera littorea memiliki bunga berwarna merah sedangkan lumnitzera racemosa berwarna putih.

Dalam bahasa setempat mangrove jenis ini sering dikenala dengan nama duduk (jawa) serta duduk laki-laki (lampung). dalam bahasa inggris mangrove ini juga sering dikenal dengan black mangrove atau white flowered black mangrove. Sesuai dengan namanya mangrove ini memiliki bunga yang berwarna putih dan batang yang berwarna hitam kecoklatan. Mangrove yang memiliki ciri Akar nafas berbentuk lutut, berwarna coklat tua dan kulit kayu memiliki celah/retakan membujur (longitudinal) ini akan sangat cantik ketika membentuk suatu barisan atau sekelompok populasi mangrove ini.
            Seperti yang terdapat pada tracking mangrove di pulau kemojan, kepulauan karimunjawa, mangrove jenis ini terlihat sangat cantik pada sore dan pagi hari. Mangrove ini terlihat seperti taman hutan mangrove yang terlihat keelokan warnanya, di tambah lagi dengan sinar matahari yang membiaskan warna daun ini menjadi lebih eksotis. Keeksotisan dari pohon ini terletak pada bunganya yang berkembang pada bulan juli sampai februari. Selain dari pemanfaatan dari segi estetika, lumnitzera juga memiliki banyak manfaat di bidang furniture, karena kualitas dari kayu yang dimiliki cukup kuat dan tahan lama.
            Menurut para ahli, mangrove ini banyak ditemukan hampir di seluruh Indonesia namun Meskipun ditemukan di seluruh Malaysia dan Indonesia, L. littorea dan L. racemosa tidak pernah ditemukan pada habitat dan lokasi yang sama. Namun, penyebab persis dari perbedaan karakter ekologis tersebut sampai saat ini belum diketahui. Menyukai substrat halus dan berlumpur pada bagian pinggir daratan di daerah mangrove, dimana penggenangan jarang terjadi. Mereka juga terdapat pada jalur air yang memiliki pasokan air tawar yang kuat dan tetap. Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Produksi nektar, warna bunga serta morfologi dan lokasinya menunjukkan bahwa penyerbukannya dibantu oleh burung. Buah yang ringan dan dapat mengapung sangat menunjang penyebaran mereka melalui air.